Skip to main content

Application Delivery Controller – F5

Pada saat ini tren teknologi IT mengacu pada sisi ketersediaan, keamanan dan performa. Para stakeholder menginginkan sistem yang mereka punya selalu UP (running) sehingga client mereka merasa terjamin akan ketersediaan layanan yang diberikan perusahaan, lalu dari sisi keamanan yang dapat menjamin data tidak dicuri oleh hacker ataupun client akan merasa aman saat bertransaksi, dan juga dari sisi performa yang membuat client nyaman karena sistem dapat diakses dengan cepat melalui internet.

Dari keterbutuhan tersebut lahirlah sebuah solusi yang dinamakan Application Delivery Controller (ADC) yang meliputi 3 aspek, yaitu :

  1. High Availability
  2. Security
  3. Performance

ADC

“High Availability, Security, and Performance”

Salah satu penyedia perangkat IT yaitu F5 yang fokus untuk menjawab permasalahan tersebut. Berangkat dari Load Balancer, F5 kini memiliki fitur-fitur untuk menjawab ketiga permasalahan diatas. Fitur-fitur yang diberikan oleh F5 dibagi dan dikelompokkan kedalam bentuk module aplikasi. Berikut list dari module yang ditawarkan oleh F5 :

  1. LTM
  2. GTM
  3. AFM
  4. ASM
  5. APM
  6. SWG
  7. AAM
  8. Silverline
  9. WebSafe

F5-all“Module Aplikasi F5”

Masing-masing modul diatas dapat berjalan dalam perangkat yang sama. Untuk perangkat yang ditawarkan oleh F5 terbagi menjadi 3, yaitu : Appliance (Big-IP), Chassis (Viprion), dan Virtual Machine (VE).

Dibawah ini akan dijelaskan module-module yang ditawarkan F5.

  1. LTM (Local Traffic Manager)
  2. LTM menjawab permasalahan dari ketersediaan, dimana LTM dapat melakukan load balancing traffic dan membaginya sama besar ke masing-masing server backend, sehingga jika terdapat salah satu server backend yang Down, user akan tetap merasa sistem Up karena masih ada server backend yang lain yang melayaninya. Mengapa disebut local? ini karena LTM akan me-load balance di local data center yang kita miliki.

  3. GTM (Global Traffic Manager)
  4. GTM menjawab permasalahan dari ketersiaan juga, namun pada GTM server-server yang di-load balance terletak dibeda data center, atau dapat kita sebut GTM ini dapat melakukan load balance antar data center. Dengan menggunakan GTM dapat dibentuk active-active data center maupun active-standby data center.  Dapat pula mengarahkan user untuk mengakses server yang terletak di data center terdekat dengan user.

  5. AFM (Advanced Firewall Manager)
  6. AFM menjawab permasalahan keamanan pada layer 3 & 4. Dimana dapat memproteksi dari serangan DDoS volume metric dan sejenisnya.  Dengan menggunakan AFM kita dapat memproteksi IP dan Port yang ingin diamankan. Terletak perbedaan sudut pandang dari AFM dibanding dengan firewall yang sekelasnya, dimana AFM menggunakan pendekatan untuk mengamankan aplikasi yang akan diakses user, tidak untuk membatasi user untuk mengakses jaringan.