Skip to main content

Konfigurasi EVPN MPLS antara Nokia dan Juniper Part 1

Apa itu EVPN? Mungkin untuk belakangan ini kita sering mendengar kata yang satu ini, karena semakin gencarnya pengaplikasian teknologi Overlay Network. EVPN adalah teknologi yang menyediakan konektivitas virtual bridge antara layer 2 doamain yang berbeda diatas IP/MPLS. Sesungguhnya  sudah terdapat teknologi yang fungsinya sama dengan yang disebutkan diatas, yaitu VPLS yang didefinisikan di RFC 4762 dan sudah dipakai dari sekitar tahun 2007. Sampai sekarang pun semua provider di indonesia menggunakan VPLS untuk membangun jaringan bridge diatas IP/MPLS.

Namun, solusi yang ditawarkan VPLS memiliki bebrapa limitasi ketika harus diimplementasikan pada Data Center (DC) environment seperti multihoming dan redudancy, multicast optimization, provisioning simplicity, flow-based load balancing, dan multipathing.

EVPN versus VPLS

Kita akan melakukan sedikit komparasi perbedaan antara EVPN dengan VPLS, untuk ditekankan bahwa EVPN bukanlan VPLS.

Signaling Protocols
VPLS punya dua opsi signaling protocol yaitu LDP (T-LDP) dan BGP (hanya support autodiscovery). EVPN tidak menggukan T-LDP namun mengadposi BGP sebagai satu-satunya service signaling protocol.

MAC address learning
VPLS hanya mempunyai data-plane MAC learning baik pada local maupun remote, EVPN juga melakukan MAC learning data-plane, namun hanya pada local Attachment Circuit (AC), control-plane digunakan untuk learning MAC address antara PE router yaitu menggunkan BGP untuk exchange MAC address routes.

Customer Edge (CE) Multihoming
EVPN mengimplementasikan dua solusi CE multihoming yaitu single-active (satu aktif, N standby) dan all-active (dengan metode load balancing per-flow unicast), sedangkan VPLS hanya memiliki satu opsi yaitu single-active multihominng

EVPN Implementations
Ada tiga cara pengimplementasian EVPN yaitu Provider Backcbone Bridging (PBB) EVPN, EVPN dengan Transport MPLS, EVPN dengan transport VXLAN (Virtual eXtensible LAN). EVPN VXLAN diimplementasikan pada Environment Data Center (DC), sedangkan EVPN MPLS dan PBB pada environment backbone, sesungguhnya semua bisa diimplementasikan pada setiap environment tergantung pada design dan device capability.

Artikel ini akan membahas basic implementasi EVPN dengan transport MPLS antara router Nokia dan Juniper.

 

LAB GUIDE

Software yang dipakai untuk melakukan Lab simulasi ini adalah sebagai berikut :

  1. GNS3 v2.1.5
  2. TiMOS-B-15.0.R5
  3. Junos vMX 14.1R4.8

Basic Configuration
Topologi yang digunakan hanya sederhana, terdiri dari 2 PE (Provider Edge) router (PE1 Juniper/PE2 Nokia) dan 1 RR (Nokia)

Customer Edge (CE) yang diattach di kedua PE hanya menggunakan Virtual PC yang ada di GNS3 karena hanya bertujuan untuk tes koneksi (PING) direct CE1-CE2.

Saya telah melakukan basic konfigurasi pada topologi tersebut yaitu konfigurasi IP address, IGP menggunkan OSPF, MPLS/LDP dan Autonomous System Number 65000. Berikut Snapshot konfigurasinya pada setiap router (PE1, PE2, RR)

PE1

PE2

RR

BGP EVPN Address Family Configuration
BGP EVPN masuk dalam kategori Multiprotocol-BGP (MP-BGP) dengan address family AFI=25, SAFI=70. Nilai AFI dan SAFI digunakan untuk mengidentifikasi jenis route yang dibawa oleh BGP, list lengkap nilai AFI/SAFI dapat dilihat pada halaman resmi web IANA.

PE1

PE2

RR

Setelah semua basic konfigurasi dilakukan maka selanjutnya membuat service VPN Layer 2 menggunakan teknologi EVPN yang akan dilakukan pada postingan Konfigurasi EVPN MPLS antara Nokia dan Juniper Part 2

 

Khoirul Firdaus

Network Telco Engineer - SDN/NFV Enthusiast